Photobucket

Jumat, 24 Oktober 2008

Tafsir dan Para Mufassir

Jalan dan lika-liku hidup manusia yang sangat rumit dan berliku, membuat Al-Qur'an sebagai satu-satunya jalan yang pasti bagi kehidupan yang penuh kedamaian dan ketentraman.


Allah menurunkan kitab-Nya Al-Qur'an untuk pedoman dan undang-undang bagi kaum muslimin dalam mengarungi liku-liku hidupnya. Dengan pantulan sinarnya, hati mereka akan menjadi terang dan petunjuknya mereka akan mendapatkan jalan yang lempang. Dari ajaran-ajarannya yang lurus serta undang-undangnya yang bijaksana mereka dapat memetik suatu hal yang membuat mereka dalam puncak kebahagiaan dan keluhuran. Al-Qur'an akan mengangkat mereka ke puncak keagungan dan kesempurnaan, membiasakan mereka untuk mengendalikan roda kemanusiaan, membuat mereka menjadi penghulu dan leluhur dalam arena kehidupan ini sehingga mereka dapat berjalan bersama-sama bangsa lain menuju hidup bahagia dan mulia serta mengantarkan mereka menuju lembah ketenteraman, ketenangan dan kedamaian.

Tidaklah diragukan lagi bahwa nilai hidup manusia dewasa ini berada dalam kegelapan, kebinasaan dan kejahilan, tenggelam dalam samudra penyelewengan dan terlena dalam pendewaan pada harta dan benda. Tidak ada lagi jalan yang dapat menyelamatkanya kecuali Islam, dengan jalan mengambil petunjuk ajaran-ajaran Al-Qur'an dan undang-undangnya yang sangat bijaksana. Di dalamnya terdapat seluruh aspek dan unsur kebahagiaan manusiawi yang telah digariskan berdasarkan pengetahuan Allah yang Maha Bijaksana.

Secara mudah dan jelas bahwa melaksanakan ajaran-ajaran ini tidaklah akan berhasil kecuali dengan memahami dan menghayati Al-Qur'an terlebih dahulu serta berpedoman atas nasihat dan petunjuk yang tercakup di dalamnya. Yang demikian tidak akan tercapai tanpa penjelasan dan perincian hasil yang dikehendaki oleh ayat-ayat Al-Qur'an. Itulah yang kami maksudkan dengan Ilmu Tafsir, khususnya pada masa kini dimana bakat retorika bahasa Arab telah rusak dan spesialisasi bidang ini telah lenyap binasa sampai keturunan-keturunan Arab sendiri.

Tafsir adalah kunci untuk membuka gudang simpanan yang tertimbun dalam Al-Qur'an. Tanpa tafsir orang tidak akan bisa membuka gudang simpanan tersebut untuk mendapatkan mutiara dan permata yang ada di dalamnya, sekalipun orang-orang berulangkali mengucapkan lafazh Al-Qur'an dan membacanya disepanjang pagi dan petang.

sumber : cybermq.com

0 komentar:

Photobucket
Photobucket

  © Modify template 'Special' by Shidiq Grafika 2008

Jump to TOP